Beragam Tradisi Imlek di Indonesia dan Maknanya yang Dalam, Yuk Baca Selengkapnya di Sini!
Setiap perayaan hari-hari besar tentu saja ada sejarah tersendiri dibaliknya. Begitu juga dengan asal usul imlek, yang mana awal mula perayaannya dimulai dari orang-orang China terdahulu. Nah, secara kebetuan pada kesempatan kali ini akan membahas seputar berbagai tradisi imlek di Indonesia beserta maknanya. Maka dari itu, simaklah baik-baik ulasannya di bawah ini.
1. Mengusung Warna Serba Merah
Tentunya kita sudah sering melihat yang mana warna merah selalu mendominasi menjelang perayaan tahun baru imlek tiba. Penggunaan warna merah pada perayaan tahun baru imlek tentu bukan tanpa alasan.
Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, warna merah itu dilambangkan sebagai symbol pembawa keberuntungan. Selain itu, warna merah juga diyakini dapat mengusir dari gangguan sosok hewan mitologi jahat yang bernama Nian.
Adapun penggunaan warna merah tersebut dimulai dari lampion, lentera, kelambu, dekorasi rumah, hingga pakaian yang serba merah.
2. Bagi-bagi Angpao
Ini dia salah satu momen yang paling dinanti-nanti oleh anak muda keturunan Tionghoa pada perayaan tahun baru imlek. Ya, tradisi bagi-bagi uang angpao ini biasanya akan diberikan oleh mereka yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah.
Itu artinya, seseorang yang belum menikah tetap akan diberi uang angpao meski kondisi ekonominya mapan. Sebenarnya tidak ada aturan khusus mengenai besar atau sedikitnya nominal uang angpao yang harus diberikan. Namun, pemberian uang angpao biasanya akan memasukan di nominal 8. Pasalnya, angka 8 dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa dianggap sebagai symbol kejayaan lho.
3. Tidak Boleh Menyapu Setelah Perayaan Tahun Baru Imlek
Menjelang perayaan tahun baru imlek tiba, biasanya masyarakat Tionghoa akan melakukan kegiatan bersih-bersih di klenteng dan rumah pribadinya secara total. Ya, kegiatan bersih-bersih ini diyakini oleh mereka bisa membuang nasib sial di tahun baru.
Akan tetapi, mereka dilarang menyapu rumah saat perayaan tahun baru imlek maupun beberapa hari setelahnya. Mengapa demikian? Sebab menyapu rumah di perayaan tahun baru imlek akan menjauhkan keberuntungan.
4. Makanan yang Wajib Ada Saat Imlek
Seperti halnya tradisi lebaran, dimana tahun baru imlek juga memiliki beragam kuliner yang menjadi ciri khasnya. Makanan-makanan tersebut tak hanya sekedar hidangan kuliner saja, melainkan terdapat makna yang akan berpengaruh untuk kehidupan mereka di tahun baru.
Adapun mengenai beberapa jenis makanan khas imlek yang diyakini bisa membawa keberuntungan seperti kue keranjang, kue lapis legit, manisan segi 8, kue mangkuk berwarna merah, buah jeruk yang bertangkai, ikan bandeng utuh, jiaozi (sejenis siomay), yu shang (sejenis salad), dan mie.
Khusus ikan bandeng, biasanya mereka akan menyisakan sebagian untuk disantap kembali di keesokan hari. Konon, tradisi ini diyakini bisa mendatangkan rezeki yang melimpah.
5. Identik Dengan Musim Hujan
Tak hanya mengusung warna merah, perayaan tahun baru imlek juga selalu identik dengan musim hujan. Usut punya usut, ternyata datangnya hujan di tahun baru imlek bisa mendatangkan rezeki melimpah dan keberkahan.
Itu sebabnya, mengapa orang-orang Tionghoa di seluruh dunia selalu berharap agar hujan turun bertepatan dengan perayaan tahun baru imlek.
6. Berkumpul Bersama Keluarga Besar
Berkumpul bersama keluarga besar memang sudah menjadi tradisi yang umum dilakukan oleh semua masyarakat Tionghoa saat perayaan tahun baru imlek. Tak hanya sekedar berkumpul, mereka juga akan makan bersama yang dilanjutkan dengan kegiatan sembahyang di klenteng.
Baca juga: Penasaran Dengan Cerita Mitos Indonesia yang Terkenal? Baca Disini!