Niat dan Tata Cara Puasa Qadha Ramadhan di Bulan Syawal
Niat puasa qadha Ramadhan di bulan Syawal biasanya banyak dilakukan oleh umat Islam yang memiliki hutang puasa kemarin di bulan Ramadhan. Bagaimana cara membaca doa atau niatnya? Dan bagaimana cara kerjanya? Dalam Islam, karena seseorang yang berbuka puasa Ramadhan berhutang kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan wajib membayar hutang puasanya.
Puasa qadha harus dilakukan dengan jumlah hari puasa yang tersisa selama Ramadhan pada waktu itu. Meskipun diperbolehkan bagi untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan, namun wajib mengqadha puasa di hari lain setelah Ramadhan, misalnya di bulan Syawal.
Dan ingat bahwa mengqadha puasa juga wajib bagi orang yang berbuka karena tidak ada udzur seperti kelupaan atau kesengsaraan yang disengaja.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ , وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا أَوْ عَلى سَفَرٍ فَعِدَّةٍ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Barangsiapa diantara kalian yang mendapati bulan (Ramadhan) maka hendaklah ia berpuasa, dan barangsiapa yang sakit atau bepergian (lalu ia tidak berpuasa) maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya di hari yang lain.” (QS Al Baqarah : 185).
Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ مَنْ اَفْطَرَ يَوْمًا مِنْ رَمَضَانَ فِى غَيْرِرُخْصَةٍ وَخَصَهَااللهُ يَقْضِ عَنْهُ صِيَامُ الدَّهْرِكُلِّهِ وَاِنْ صَامَهُ
” Dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Siapa yang berbuka satu hari dari bulan Ramadhan tanpa keringanan yang diberikan Allah kepadanya, tiadalah akan dapat dia bayar oleh puasa sepanjang masa walau dilakukannya.” (H.R Abu Daud, Ibnu Majah dan Turmudzi)
Niat dan Doa Qadha Puasa Ramadhan
Jika kita mengqadha puasanya, kita tetap diwajibkan untuk berusaha berpuasa di malam hari (sebelum Subuh) atau saat waktu sahur. Seperti halnya kewajiban puasa di bulan Ramadhan.
Ingatlah bahwa niat untuk melunasi hutang dengan cepat berbeda dengan niat untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Niat untuk melunasi hutang puasa harus dinyatakan karena merupakan syarat wajib puasa.
Berikut adalah niat mengqadha puasa Ramadhan:
تَعَالَى لِلهِ رَمَضَانَ شَهْرِ فَرْضِ قَضَاءِ عَنْ غَدٍ صَوْمَ نَوَيْتُ
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Tata Cara Melaksanakan Qadha Puasa
Ada perbedaan pendapat tentang cara melunasi hutang puasa Ramadhan ini. Ada yang berpendapat bahwa jika puasa yang Anda lewati berurutan, maka secara berurutan harus diganti.
Karena Qadha adalah pengganti puasa yang ditinggalkan. Ada juga yang menyatakan bahwa mengqadha tidak boleh dilakukan secara berurutan ketika berpuasa karena tidak ada bukti bahwa mengqadha harus berpuasa secara berurutan tetapi dengan jumlah hari yang tersisa.
Namun, Nabi Muhammad Shalllallahualaihi wa sallam pernah bersabda,
“Qadha (puasa) Ramadhan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. ” (H.R. Daruquthni, dari Ibnu ‘Umar).
Terkadang kita bisa melupakan jumlah puasa yang tersisa. Alangkah baiknya jika Anda melakukan puasa qadha dengan jumlah sisa puasa yang maksimal.
Karena puasa qadha dengan jumlah maksimal tidak mengurangi puasa yang harus dibayar. Puasa pengganti jenis ini bisa dilakukan secara terpisah atau berurutan, misalnya kita harus berpuasa selama tiga hari. Kita bisa melakukannya berturut-turut atau misalnya Rabu, lalu Kamis, lalu Sabtu.