Mengapa dinamakan cimplung singkong? Karena proses memasak singkong dengan cara direbus bersama dengan badheg atau air nila. Walaupun sederhana, tetapi sajian tradisional ini sangat menggugah selera. Berikut contoh resepnya.
-
Cimplung Singkong Endul
Cimplung singkong endul adalah istilah kekinian untuk menggambarkan nikmatnya sajian ini. Bahan-bahan yang harus disiapkan untuk membuatnya antara lain, singkong ukuran sedang, gula merah, air, dan garam.
Kupas, potong-potong sesuai selera, lalu bersihkan singkong sampai bersih. Pilihlah singkong yang muda agar proses memasak tidak terlalu lama.
Rebus singkong lebih kurang 10 hingga 20 menit, masukkan garam. Setelah air agak menyusut dan singkong mulai matang, tambahkan gula merah. Matikan kompor, angkat dan sajikan cimplung saat hangat.
-
Telo Cimplung
Telo dalam bahasa Jawa berarti singkong, walaupun bisa diganti dengan ubi maupun pisang, namun cimplung khas dengan singkong. Selain garam, Anda bisa menambahkan daun pandan agar telo cimplung semakin wangi.
-
Cimplung Air Tebu
Bagi yang tidak menyukai manis gula merah, bisa mencoba resep dengan menggunakan air tebu asli. Rebus singkong dengan air tebu sampai seluruh bagian singkong tenggelam, masukkan daun pandan dan garam.
Setelah singkong matang perubahan warna tidak akan sama jika menggunakan gula merah, tampilannya agak pucat. Namun, tetap enak dinikmati sambil menemani waktu bersantai Anda.
-
Cimplung ala Thailand
Cimplung singkong ala Thailand yakni saat proses perebusan menggunakan santan kental atau bisa diganti dengan 1 sachet santan instan. Daun suji, garam, vanilla bubuk, dan gula pasir.
Jaga konsistensi santan jangan sampai pecah, sehingga membuat tampilannya tidak cantik. Jika ingin kelihatan semakin kental bisa menambahkan sedikit tepung maizena ke dalam larutan santan.
-
Cimplung Singkong Gula Jawa
Resep ini merupakan olahan asli sebelum muncul versi cimplung lainnya. Istilah cimplung sendiri diambil dari bunyi singkong saat dimasukkan ke dalam air.
Bahan utamanya singkong, air, garam, dan gula Jawa, awalnya yang digunakan adalah gula aren, tetapi karena keterbatasan produk dan harga yang agak mahal. Akhirnya air nila diganti menjadi air gula Jawa atau gula merah.
-
Cimplung Peuyeum
Cara memasak cimplung peuyeum lebih sederhana lagi, peuyeum atau tape singkong dipotong-potong sesuai selera. Jangan lupa membuang bagian tengah peyeum, sisihkan.
Lalu, masak gula Jawa dan air, tambahkan garam secukupnya, setelah mendidih dan mengental, masukkan peuyeum. Aduk peyeum hati-hati jangan sampai hancur, matikan api kompor setelah gula Jawa sudah habis diserap peyeum.
-
Cimplung Khas Trenggalek
Cimplung singkong khas Trenggalek mirip dengan resep cimplung ala Thailand. Hanya saja santan yang digunakan 2 jenis, yakni santan encer dan kental.
Pertama kali setelah singkong dipotong dan dibersihkan, rebus singkong dengan santan encer sampai setengah matang. Masukkan daun pandan dan juga garam, aduk perlahan sesekali.
Kemudian, masukkan santan kental dan gula pasir, aduk terus jangan sampai santan pecah. Apabila santan sudah mulai menyusut dan singkong matang, Anda bisa mematikan kompor, jangan lupa mencicipi untuk tes rasa.
-
Cimplung Simpel
Resep cimplung simpel mengolah singkong dengan ukuran tidak biasanya, potong kecil-kecil singkong, tetapi jangan terlalu kecil. Rebus singkong lebih kurang 10 hingga 20 menit, kemudian masukkan gula merah, gula putih, dan garam. Aduk-aduk terus jangan sampai gosong, tunggu sampai gula berubah wujud menjadi lebih kental. Setelah singkong matang, matikan kompor dan sajikan cimplung dengan secangkir teh hangat.
Makanan tradisional tidak akan lekang oleh waktu, memasak dan menikmatinya merupakan salah satu cara untuk melestarikan. Cintai makanan khas daerah Anda masing-masing.