budayakita.net – Shalat sunnah merupakan ibadah yang dilaksanakan diluar sholat wajib lima waktu. Sholat ini jika dikerjakan akan mendapat pahala, namun jika tidak mengerjakan juga tidak akan meninggalkan dosa. Sholat sunnah dibagi menjadi 2 macam yaitu shalat sunnah rawatib dan sholat sunnah ghairu rawatib.
Berikut akan diperkenalkan pengertian shalat sunnah rawatib dan sholat sunnah ghairu rawatib lengkap dengan macam-macamnya :
-
Sholat Sunnah Rawatib
Sholat sunnah rawatib merupakan sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi sholat fardhu. Waktu pelaksanaannya sebelum atau sesudah sholat wajib lima waktu. Sholat yang dikerjakan sebelum sholat fardhu disebut sholat qobliyah. Sementara sholat yang dikerjakan sesudah sholat fardhu disebut dengan sholat ba’diyah.
Sholat sunnah rawatib dibagi lagi menjadi dua macam yaitu :
-
Sholat Sunnah Rawatib Muakkad
Ini sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Secara keseluruhan, jumlah rakaat sholat sunnah ini ada 10 atau 12 rakaat :
-
Sebelum Sholat Dzuhur
“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.”
Artinya, “Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Sesudah Sholat Dzuhur
“Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.”
Artinya, “Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah Dzuhur 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Sesudah Sholat Maghrib
“Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.”
Artinya, “Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah maghrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Sesudah Sholat Isya
“Usholli Sunnatal Isyaa’i Rok’ataini Ba’diyatta Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.”
Artinya, “Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah Isya 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Sebelum Sholat Subuh
“Usholli Sunnatash Subhi Rok’ataini Qobliyatan Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala.”
Artinya, “Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
-
Sholat Sunnah Ghairu Muakkadah
Ini sholat sunnah yang tidak dianjurkan untuk dikerjakan. Jumlah rakaat seluruhnya ada 10 rakaat :
-
Sebelum Dzuhur 2 rakaat
-
Sesudah Dzuhur 2 rakaat
-
Sebelum Ashar 4 rakaat
-
Sebelum maghrib 2 rakaat
-
Sholat Sunnah Ghairu Rawatib
Sholat ghairu rawatib adalah sholat sunnah yang terikat oleh waktu. Macam-macam sholat sunnah ghairu rawatib ini antara lain :
-
Sholat Sunnah Wudhu
Ditunaikan 2 rakaat setelah melakukan wudhu.
-
Sholat Dhuha
Dikerjakan pada waktu matahari mulai naik kira-kira sepenggalah hingga matahari agak tinggi dan agak kepanasan (sekitar pukul 07.00-11.00). Jumlah rakaatnya bisa 2, 4, 6, dan paling banyak 12 rakaat.
-
Sholat Tahiyatul Masjid
Dikerjakan 2 rakaat saat masuk masjid sebelum duduk.
-
Sholat Istikharah
Ditunaikan untuk memohon petunjuk yang sebenar-benarnya dari Allah SWT atas pilihan yang harus diputuskan.
-
Sholat Istisqa’
Ditunaikan untuk memohon supaya Allah menurunkan air hujan.
-
Qiyamul Lail (Sholat Tahajud, Tarawih, dan Witir)
Bangun malam atau qiyamul lail untuk melaksanakan sholat malam merupakan satu-satunya sholat sunnah yang diperintahkan Allah langsung dalam Al-Quran.
-
Sholat Hari Raya (Id)
Sholat Hari Raya dalam Islam ada dua yaitu sholat Idul Fitri pada 1 Syawal tahun Hijriah dan sholat Idul Adha 10 Zulhijjah tahun Hijriah.
-
Sholat Sunnah Gerhana
Dikerjakan saat terjadi gerhana bulan maupun gerhana matahari.
-
Sholat Sunnah Safar
Ditunaikan 2 rakaat saat seseorang akan berpergian atau saat datang dari berpergian.
-
Sholat Sunnah Mutlak
Sholat sunnah ini waktu dan jumlah rakaatnya tidak ditentukan.
Waktu yang dilarang untuk melaksanakan sholat sunnah yaitu sesudah sholat subuh hingga matahari terbit, sesudah ashar hingga terbenam matahari dan tengah hari.